Gunadarma University
Tulisan Ilmu Budaya Dasar 3 : Cerita Pendek dan Sinopsis Film
12/15/2015 12:35:00 pm
Tulisan 3A : Cerita Pendek (hubungan manusia dan cinta kasih)
Nama : Megah Pahleti
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Ketika Waktu telah Terhenti
Hari yang melelahkan dengan teriknya matahari dan sapuan udara bercampur debu. Daun-daun berguguran lalu terbang tersapu angin. Terlihat sesosok gadis duduk termenung di kursi taman pusat kota. Terdengar teriakan seseorang dari arah belakang gadis itu.
“Manda…!”
Teriakan itu membuat gadis yang ternyata bernama Amanda itu terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya.
“Manda..!!” teriak orang itu lagi. Setelah dia melihat orang yang memanggilnya itu.
“Manda, kamu ke mana saja, Nak? Papa mencarimu dari tadi pagi. Kenapa tiba-tiba kamu tidak ada dirumah?” Tanya orang itu yang ternyata adalah Ayah Amanda sendiri. Amanda tetap diam. Wajahnya tetap murung dengan sedikit tatapan sinis. Papanya mencoba bicara lagi.“Ayolah, Nak. Beritahu Papa. Kamu mau apa?” Sang ayah terus membujuknya untuk bicara.
Perlahan wajah Amanda mulai kelihatan tenang. Dan ia pun mulai bicara.
“Papa nggak akan pernah tau apa yang kuinginkan. Papa egois! Papa selalu mentingin pekerjaan dibandingkan anaknya sendiri! Papa nggak pernah perhatiin aku! Papa nggak akan pernah mengerti dan sampai kapanpun Papa tak akan bisa mewujudkannya!” ucap Amanda.
Ia mengatakan semua yang ada di benaknya. Perasaan yang dulu ia pendam. Dan sekarang perasaan itu sudah memuncak dan tak dapat dikendalikan lagi.Ayah merengut dan tiba-tiba memarahi Amanda.
“Apa yang kamu inginkan lagi dari papa, Amanda? Apa yang kurang dari papa? Papa sudah memberikan semua yang kamu minta. Pakaian, handphone, laptop, accessories dan barang-barang lainnya yang Papa rasa kamu tidak gunakan. Sekarang kamu mau apa? Papa lelah dengan sikapmu yang akhir akhir ini terlihat aneh!”
“Papa nggak akan pernah tau apa yang kuinginkan. Papa egois! Papa selalu mentingin pekerjaan dibandingkan anaknya sendiri! Papa nggak pernah perhatiin aku! Papa nggak akan pernah mengerti dan sampai kapanpun Papa tak akan bisa mewujudkannya!” ucap Amanda.
Ia mengatakan semua yang ada di benaknya. Perasaan yang dulu ia pendam. Dan sekarang perasaan itu sudah memuncak dan tak dapat dikendalikan lagi.Ayah merengut dan tiba-tiba memarahi Amanda.
“Apa yang kamu inginkan lagi dari papa, Amanda? Apa yang kurang dari papa? Papa sudah memberikan semua yang kamu minta. Pakaian, handphone, laptop, accessories dan barang-barang lainnya yang Papa rasa kamu tidak gunakan. Sekarang kamu mau apa? Papa lelah dengan sikapmu yang akhir akhir ini terlihat aneh!”
Mendengar ucapan papanya, sakit hati Amanda semakin menjadi-jadi. Perlahan air matanya keluar. Tetes demi tetes menggambarkan kehidupannya yang kelam.“Kalau Papa memang tak mau ngurusin aku dan kalau papa memang tidak mau peduli lagi denganku, lebih baik Papa buang saja aku. Biar Papa nggak capek lagi dan bisa senang-senang dengan kehidupan Papa yang nggak jelas itu!” Semuanya ia ungkapkan saat itu juga dan akhirnya ia lari pergi meninggalkan Ayahnya.
“Amanda…!!” teriak ayahnya yang lari mengejarnya.
Larian panjangnya tiba-tiba berhenti di depan sebuah rumah kecil yang tak berpenghuni. Langkah kakinya bagaikan tersedot rumah itu. Ia mencoba mengetuk pintu rumah itu. Namun tak ada orang yang membukakannya. Ia terus mengetuk pintu itu berkali-kali. Namun tetap tak ada jawaban. Akhirnya ia mencoba membuka pintu itu. Pintunya tidak dikunci. Ketika ia melihat ke dalam rumah itu, betapa terkejutnya ia. Ia melihat seorang wanita tergeletak tak sadarkan diri dari balik dinding rumah itu.
“Mamaa…Mamaa…!!” teriaknya dengan air mata yang terus menetes.
“Maaaa..! Bangun Maaa..! Bangun…” Amanda mencoba menyadarkan wanita yang ternyata ibunya.
Ibunya Amanda tetap tidak sadarkan diri. Manda pun mulai putus asa. Ingin rasanya ia membawa ibunya ke rumah sakit. Namun, ia tidak bisa membawa ibunya sendirian. Dan walaupun ia lakukan itu, yang pasti ibunya akan marah dengannya. Akhirnya, ia merawat ibunya di rumah itu, hingga keadaan ibunya pulih dan membaik. Sudah dua hari Amanda menginap di rumah itu. Namun ayahnya tak kunjung menjemputnya. Ada dua alasan yang mungkin terjadi dengan ayahnya hingga ayahnya tidak bisa menjemputnya. Yaitu, karena ayahnya tidak tau rumah ini dan karena ayahnya sibuk dengan pekerjaannya.
Di rumah kecil itu, Amanda lebih merasa ceria. Karena ia merasa tidak kesepian. Di rumah itu, ia mempunyai teman ngobrol, mencurahkan isi hatinya, berbagi suka dan duka, tertawa bersama dan hal-hal menarik lainnya. Ketimbang di rumah besar yang sunyi, sepi, senyap, hanya bertemankan harta yang tidak berguna.Mama Amanda sudah sembuh. Amanda pun berpamitan dengan mamanya. Ia takut papanya akan marah besar kalau ia tak kunjung pulang. Ia merasa tersiksa dengan perceraian kedua orang tuanya yang berakibat buruk terhadap masa depannya.Sesampainya di rumah, Amanda langsung masuk ke kamarnya, menguncinya, dan seperti biasa, ia mencurahkan isi hatinya dalam buku harian.
Malam harinya, ayah Amanda pun pulang. Ia langsung menuju kamar Amanda untuk memastikan anaknya itu sudah pulang atau tidak. Ketika pintu kamar Amanda dibuka, Amanda pun terkejut, ia langsung menyembunyikan buku hariannya.
“Amanda.. Kamu sudah pulang? Kamu ke mana saja? Kenapa nggak bilang sama Papa?” sang Ayah mencoba mengintrogasi Amanda.
“Nginep rumah teman, Pa.” Jawab Amanda singkat.
“Kenapa kamu nginep rumah teman? Memangnya kamu nggak punya rumah?” Tanya papa dengan nada pelan.
“Papa! Aku kesepian di rumah ini. Aku tidak merasa bahagia dengan semua harta yang Papa berikan. Aku cuma minta perhatian dan kasih sayang kedua orang tuaku! Dan kalian selalu ada di sampingku. Tapi Papa tidak pernah mengerti apa maksudku!” bentak Amanda. Emosinya memuncak drastis.
“Terus apa maumu?! Bagaimana Papa bisa tahu, kalau kamu nggak ngasih tahu Papa??!!!” bentak ayah dengan nada tinggi.
Ucapan ayahnya membuat Amanda merasakan sakit yang luar biasa. Sekarang bukan hatinya saja yang sakit, seluruh tubuhnya juga ikut sakit. Amanda merintih kesakitan, lama kelamaan dia pusing dan mimisian hingga akhirnya Amandapun jatuh pingsan. Melihat sang anak pingsan, sang ayah langsung membawa Amanda ke rumah sakit. Dan langsung ditangani oleh dokter terhandal.
Sesaat kemudian, dokter keluar dengan wajahnya yang kelihatan pucat. Ayah Amanda pun menghampirinya.
“Apa yang terjadi dengan anak saya, Dok?” tanya ayah Amanda dengan penuh rasa cemas.
“Penyakitnya kambuh lagi.” Ucap dokter itu.
“Penyakit?? Maksud dokter?” Tanya Ayah Amanda heran.
“Iya.. Penyakit… Penyakit leukimianya sudah stadium empat!” Lanjut dokter. Seketika itu pun ayah Amanda terkejut. (Penyakit leukemia? Stadium empat?) Batinnya.
“Maaf, Dok. Setahu saya, anak saya tidak pernah mengidap penyakit leukemia. Apalagi sampai stadium empat. Saya tidak mengerti maksud Anda!” Ucap Ayah Amanda.
“Bapak jangan bercanda. Amanda itu pasien lama saya. Sudah 2 tahun ia saya tangani. Kok Bapak sampai tidak tau masalah ini?” Jelas dokter dengan wajah bingung.Ayah Amanda semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan dokter tersebut.
(Sudah 2 tahun? Tapi mengapa Amanda tidak pernah mengatakannya?) Batinnya lagi.
“Dok, boleh saya masuk ke dalam? Saya mau jenguk anak saya!” Pinta ayah Amanda sambil mengarahkan telunjuknya ke kamar tempat anak semata wayangnya itu dirawat.
Di dalam kamar itu, ia melihat seorang gadis mempertaruhkan nyawanya melawan sakit yang menderanya. Dimanakah sosok seorang ayah yang dia punya? Mengapa ia tak tau apa yang terjadi dengan anaknya? Apakah batin seorang ayah dengan anaknya tidak terikat? Ditengah lamunannya, ia dibuyarkan oleh secercah suara kecil. Ya, suara Amanda.
“Papa..” ucapannya lemah.
“Iya, Nak?” ujar papanya sambil menggenggam tangannya.
“Apa yang ingin kamu katakan, Manda? Bilang saja Nak..” ujar papanya sambil meneteskan air matanya.
“Pppaaa…….” Amanda semakin lemah
“Apa Manda? Apa? Katakan saja Nak! Apa kau kesulitan untuk berbicara? Ini nak.. ini.. Silahkan Manda tuliskan saja kemauan manda” ujar papanya dengan langsung memberikan selembar kertas dan alat tulis yang sambil tidak bisa menahan air matanya lagi.
Mandapun menuliskan sesuatu yang berisi :
Pa, maafin aku..
Aku sayang sama papaa..
Maaf selama ini sikap Manda berubah.
Manda hanya lelah, Pa..
Manda mau pulang..
Manda cuma mau minta sesuatu dari Papa.
Manda mau…
Ucapan Amanda semakin lemah. Denyut nadinya semakin cepat. Nafasnya terengah-engah. Waktupun seakan-akan sudah terhenti untuk Manda. Bagi Amanda, seketika itupun, waktu seakan-akan terhenti. Bahkan untuk selamanya. Amanda pun menghembuskan nafas terakhirnya sebelum mengatakan keinginannya itu.Tangisan langsung meluap dari kedua mata sang ayah. Sampai akhir hayat anaknya, ia tidak dapat mengabulkan permintaan anaknya itu. Sekarang ia tidak tau harus bagaimana. Ia tidak tau apa yang anaknya inginkan. Dan ia tidak tau bagaimana mewujudkannya.
Dua hari setelah kepergian Amanda, sang papa terus saja berdiam diri di rumah. Ia sekarang sadar, harta yang paling berharga baginya bukanlah uang tetapi keluarga beserta cinta dan kasih sayang kedua orang tua untuk anaknya. Ia pun mencoba mengenang Amanda dengan masuk ke dalam kamarnya. Ia membereskan kamar anaknya itu.
Ketika ia sedang membereskan tempat tidur, tak sengaja ia menemukan sebuah diary di bawah bantal. Ia pun kemudian membuka diary itu, dan membacanya.
Deardiary…
Aku tak tau apa yang sedang ku alami
Semuanya berubah begitu saja.
Perceraian Papa dan Mama telah membuatku larut dalam kegelapan.
Aku tak bisa melihat masa depanku nanti.
Sekarang aku mencoba menahan penyakit leukemiaku.
Aku tidak ingin mereka mengetahuinya.
Aku tidak ingin kedua orang tuaku saling menyalahkan.
Cukup aku yang merasakan sakit ini.
Deardiary…
Ya Allah…
Kenapa Kau berikan cobaan ini kepadaku?
Kenapa Kau memberikan sakit ke Mamaku?
Kenapa Kau buat Papa melupakanku?
Kenapa aku tidak pernah bisa menjadi orang yang lebih sabar lagi dalam menahan cobaan ini.
Ya Allah..
Yang hambaMu inginkan cuma satu.
Tolong persatukan keluarga kami lagi.
Tolong satukan Papa dan Mama agar Papa bisa merawat Mama.
Karena mungkin hamba tidak bisa merawat Mama lagi.
Karena mungkin Kau akan memanggil hamba.
Jadi hamba mohon, persatukan keluarga hamba.
Papa… yang Amanda minta selama ini adalah itu.
Manda minta Papa menjemput mama di rumah kecil di bawah jembatan tua.
Dan Amanda ingin Papa menjaga dan merawat Mama untuk selamanya.
Hingga akhir hayat.
Amiiinn… Ya Rabbal A’lamin.
Tetesan air mata berjatuhan. Isak tangis meluap. Sekarang.. saat itu juga ayah Amanda pergi menjemput mantan istrinya itu sesuai kehendak Amanda. Di rumah kecil itu, ia melihat mantan istrinya duduk termenung. Ia pun mendekatinya dan perlahan mengatakan tentang kepergian Amanda. Mendengar berita itu, sang ibu langsung menangis. Ia tak dapat menerima semua itu. Namun, ia pun tidak bisa mengelak takdir illahi. Sesuai keinginan Amanda, kedua orangtuanya pun bersatu kembali.
Nama : Megah Pahleti
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Tulisan 3B : Sinopsis Film (hubungan manusia dan penderitaan)
AIR MATA SURGA
Air Mata Surga merupakan film Indonesia yang bercerita tentang perjuangan seseorang wanita untuk mempertahankan cintanya hingga akhir hayat. Air Mata Surga merupakan film yang diilhami kisah nyata, memoar seorang perempuan yang menggenggam cinta hingga akhir hayatnya. Film ini merupakan adaptasi novel mega best seller berjudul Air Mata Tuhan, karya Aguk Irawan.
Film diawali dengan adegan drama yang tegang, seorang perempuan bernama Fisha (Dewi Sandra) mengajukan proposal tesis S2 disalah satu kampus di Yogyakarta. Dia bisa tersenyum karena proposalnya diterima oleh dosen pemeriksa. Setelah itu, dia mendapat tugas baru agar menghubungi seorang dosen pembimbing tesisnya bernama Fikri (Richard Kevin). Namun, tak mudah Fisha bisa bertemu langsung Fikri. Pasalnya, dosen pembimbing itu tingga di Jakarta.
Fisha pakai segala cara agar bisa menghubungi Fikri. Pada akhirnya, Fikri membalas surat elektronik Fisha dan meminta bertemu di Jakarta. Fisha pun langsung berangkat ke Jakarta dari Jogja menggunakan kereta api. Sesampainya di kantor Fikri, Fisha langung mengagumi desain ruangan kantor Fikri yang tidak ada kursi dan meja. Yang tampak mencolok hanya sajadah yang tergelar menghadap kiblat.
Perbincangan selesai, Fisha langsung bertolak kembali ke Jogja. Namun, alangkah terkejut saat ada surat dari teman kecilnya, Hamzah (Morgan Oey) yang mengajaknya menikah. Fisha pun labil karena selama ini Hamzah sudah seperti kakaknya.
Di saat Fisha bimbang dengan lamaran Hamzah, dosen pembimbing tiba-tiba datang ke Jogja dan menemui keluarga Fisha untuk bicara pernikahan. Meski intesitas pertemuan tak sampai satu hari, mereka pun akhirnya menikah di Jakarta.
Konflik mulai muncul setelah mereka menikah. Hubungan Fisha dengan ibunda Fikri, Halimah (Roweina), kurang harmonis. Masalahnya Halimah sudah lama ingin menjodohkan Fikri dengan perempuan pilihannya, Riri (Imaz Fitria), anak sahabat almarhum suaminya. Apalagi bahtera rumah tangga Fisha juga menghadapi cobaan. Dia alami keguguran dua kali hingga tak jua mendapatkan seorang anak. Tentu sedih dan terpukul, apalagi suami Fisha diminta mertuanya untuk menceraikannya.
Nama : Megah Pahleti
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Location : National Gallery of Indonesian
In frame :
Me, Chindrila, Puguh
Gunadarma University
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 3 : MANUSIA DAN CINTA KASIH - MANUSIA DAN PENDERITAAN
11/29/2015 12:11:00 pm
A. MANUSIA DAN CINTA KASIH
1. Pengertian cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan
B. MANUSIA DAN PENDERITAAN
1. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
2. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Siksaan juga bisa disebabkan oleh :
3. Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain sebagai berikut :
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
c. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
d. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
e. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
f. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat
Sumber :
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-siksaan.html
http://jackysitinjak.blogspot.co.id/2011/06/kekalutan-mental-dan-gejala-gejalanya.html
http://sayidatul.blogspot.co.id/2013/04/kekalutan-mental.html
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
1. Pengertian cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan
- Cinta kasih : Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
- Kasih sayang : suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur.
- Kemesraan : Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.
- Pemujaan : Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan Yang Maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.
- Belas kasihan : Belas kasihan disebut juga dengan kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati , perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
2. Unsur-Unsur Cinta
Dalam bukunya seni mencinta Erich Fromm, Cinta menyatakan unsur-unsur dasar tertentu yaitu :
a. Pengasuhan
b. Tanggung jawab
c. Perhatian
d. Pengenalan
Sedangkan pengertian cinta menurut Dr Sarlito W Sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu :
1. Keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. Keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. Kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendah adanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
3. Bentuk-Bentuk Cinta
3 Macam Bentuk-bentuk Cinta
- Eros, asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani yang adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain.
- Storge - Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara. William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
- Philia, setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian manusia-intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
- Tingkatan kasih yg paling tinggi adalah Agape. Ini adalah kasih Tuhan, kasih yg tidak mencari kesenangan sendiri, tapi senang memberi tanpa menuntut balas.
Sumber :
B. MANUSIA DAN PENDERITAAN
1. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
2. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Siksaan juga bisa disebabkan oleh :
- Siksaan karena hukuman yang diperbuat oleh diri sendiri terhadap hukum yang berlaku.
- Siksaan karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, yang hanya ingin membalas dendam terhadap orang yang melakukan kesalahan kepadanya.
- Siksaan karena ingin kepuasan hati, demi pujian orang banyak dan merasa dianggap jagoan oleh orang-oang disekitarnya dan,
- Siksaan Allah swt, terhadap orang-orang yang tidak bertaqwa dan tidak mentaati perintahnya serta tidak menjauhi larangannya.
3. Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain sebagai berikut :
- Kepribadian yang lemah
- Terjadinya konflik sosial budaya
- Cara pematangan batin,
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
c. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
d. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
e. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
f. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat
Sumber :
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://zaysscremeemo.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-siksaan.html
http://jackysitinjak.blogspot.co.id/2011/06/kekalutan-mental-dan-gejala-gejalanya.html
http://sayidatul.blogspot.co.id/2013/04/kekalutan-mental.html
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Keraton Kasepuhan Cirebon
Sumber : google
Eksistensi Kesultanan Cirebon memang tidak sebesar Keraton Yogyakarta. Meskipun demikian, bukan berarti Keraton di Cirebon tidak menarik untuk dikunjungi. Cirebon memiliki sebuah keraton indah yang memiliki nilai sejarah dan budaya yaitu Keraton Kesepuhan.
Keraton Kesepuhan adalah 1 dari 2 keraton utama di Cirebon selain Keraton Kanoman. Selain itu ada keraton lainnya yaitu Kacirebonan. Dibandingkan 2 keraton lainnya, Kasepuhan jauh lebih tua, besar dan terawat. Tak heran jika Keraton Kasepuhan menjadi destinasi wisata utama di Cirebon yang tak pernah sepi dikunjungi wisatawan.
Namun tidak hanya itu. Bangunan arsitektur yang megah dengan sejumlah ornamen serta benda yang membentuk fasadnya, Keraton Kasepuhan merupakan perpaduan 3 kebuayaan yakni Jawa, Eropa, dan Tiongkok. Keraton ini pun merefleksikan keharmonisan 3 agama yakni Islam, Hindu dan Budha. Pengaruh 3 budaya dan 3 agama itulah yang membuat Keraton Kasepuhan lebih istimewa dibanding keraton-keraton lainnya.
Keraton Kasepuhan didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada tahu 1529. Ketika itu Cirebon masih bernama Caruban dan Islam sedang berkembang pesat di daerah tersebut. Keraton Kasepuhan merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang lebih dulu berdiri di Caruban. Sisa dan jejak Keraton Pakungwati hingga kini masih dilihat di sebelah timur Keraton Kasepuhan.
Bertandang ke Keraton Kasepuhan tak hanya memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan tapi juga menjadi perjalanan sejarah menyimak masa-masa akulturasi berbagai kebudayaan dan agama di Indonesia pada masa lampau. Bentuk dan pengaruh berbagai kebudayaan serta agama itu dapat dengan jelas ditemukan di beberapa bagian keraton.
Selain sebagai pusat pemerintahan, di masa jayanya Keraton Kasepuhan juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Pengaruh Islam pun sangat kental pada bangunan-bangunan di dalam keraton. Misalnya pada jumlah tiang penyangga beberapa pendopo yang berjumlah 5 melambangkan rukun Islam dan 6 yang melambangkan rukun Iman. Di dalam bangsal Pringgadani juga terdapat lukisan Macan Ali yang berasal dari Timur Tengah. Macan Ali adalah lambang Cirebon pada masa lalu. Selain itu ada Langgar Alit yang berfungsi sebagai tempat beribadah dan membaca Al-Quran.
Pengaruh perhitungan Feng Shui juga terlihat pada penataan jalan di dalam kompleks keraton yang cenderung tidak lurus. Bahkan lorong menuju ruangan bangsal utama juga dibuat berbelok dari serambi. Unsur kebudayaan Tiongkok lainnya terlihat pada warna bangunan bangsal yang didominasi warna emas dan hijau. Kompleks Kasepuhan juga dikelilingi air sebagai representasi laut yang bermakna kerendahan dan keluasan hati. Ketika memasuki kompleks keraton pengunjung juga terlebih dahulu akan melewati jembatan di atas sungai kecil yang hingga kini masih mengalirkan air.
Tepat bersisian dengan taman adalah halaman pertama keraton yang sangat kental dengan pengaruh Hindu. Untuk memasuki dan melewati halaman ini terdapat 2 buah gapura yakni Gapura Adi dan Gapura Banteng. Kedua gapura yang terletak di utara dan selatan tersebut terbuat dari susunan batu bata merah. Gapura-gapura itu meruncing ke atas seperti bentuk gunung dilengkapi dengan beberapa anak tangga. Bentuk ini sangat kuat mencirikan bangunan Hindu-Budha.
Halaman pertama tak lain adalah Siti Inggil dengan beberapa bangunan kecil menyerupai pendopo. Bangunan-bangunan itu berlantai tegel dengan beberapa tiang kayu yang antara lain berfungsi sebagai tempat istirahat pengawal raja dan tempat duduk menyaksikan berbagai petunjukkan atau acara. Ada juga yang berfungsi sebagai tempat duduk penasihat raja dan tempat pemeriksaan tamu sebelum menghadap raja di masa lalu. Kompleks Siti Inggil dikelilingi oleh tembok batu bata merah juga bersambungan dengan kedua gapura.
Meninggalkan Siti Inggil kita akan langsung memasuki halaman kedua yang dibatasi tembok bata dengan terdapat dua gerbang yang salah satunya berukuran besar dengan daun pintu berupa kayu yang tebal. Halaman ini terbagi menjadi 2 kompleks utama yaitu halaman Pengada dan Langgar Agung.
Bagian Pangada berupa area terbuka dengan sebuah bangunan di sisi timur. Di kompleks pengada terdapat bekas sumur yang menurut cerita dahulu merupakan sumber air untuk memberi minum kuda. Di sisi barat halaman kedua adalah Langgar Agung yang kini merupakan mushola keraton. Langgar Agung memiliki atap berbentuk limas yang mencirikan bangunan Jawa.
Di selatan halaman kedua yang dibatasi oleh tembok berwarna putih adalah halaman utama yang didalamnya terdapat sejumlah bangunan utama Keraton Kasepuhan. Arsitektur dan fasad bangunan-bangunannya sangat kontras dengan Siti Inggil yang bercirikan Hindu dan Jawa.
Bangunan-bangunan di halaman ketiga ini kental dengan pengaruh budaya Eropa dan Tiongkok. Meski demikian ada satu bangunan pendopo Sri Manganti di sisi timur bangsal keraton yang berupa rumah joglo khas Jawa. Bangunan itu berdinding terbuka dan menjadi tempat “transit” para tamu yang hendak bertemu keluarga Kraton.
Taman Bunderan Dewandaru
Sumber : google
Pada bagian tengah halaman utama terdapat sebuah taman yang menjadi landmark Keraton Kasepuhan yaitu Taman Bunderan Dewandaru. Sesuai namanya tempat ini berupa taman yang cukup luas dengan sisi terdalam berupa bunderan dengan sebuah pagar besi yang rendah mengelilingi. Beberapa pohon besar dengan kanopit teduh tumbuh di sisi barat dan timur bunderan.
Di Taman Bunderan Dewandaru terdapat sebuah 2 patung macan putih yang saling berhadapan. Macan putih adalah lambang dari Padjajaran yang bermakna bahwa Keraton Kasepuhan merupakan penerus Kerajaan Padjajaran. Selain itu juga terdapat 2 meriam peninggalan Eropa yang diberi nama Nyi Santomo dan Ki Santoni. Sedikit pengaruh Hindu-Budha masih terlihat dari adanya patung lembu kecil atau Nandi yang letaknya agak tersembunyi di bawah kanopi semak di dalam taman.
Berada satu garis lurus di selatan Taman Bunderan Dewandaru adalah bangunan Bangsal Utama Keraton Kasepuhan. Tampak depan terlihat pengaruh kebudayaan Eropa dari beberapa tiang tembok yang besar dan bercat putih. Sementara di bagian dalam pengaruh kebudayaan Jawa dan Tiongkok lebih dominan. Seperti keraton-keraton lain pada umumnya, bagian dalam bangsal Keraton Kasepuhan juga tertutup untuk wisatawan.
Gamelan Sekaten dari Demak
Sumber : google
Meriam dari Cina
Sumber : google
Di sisi barat Taman Bunderan Dewandaru berdiri bangunan museum benda-benda kuno. Di dalamnya tersimpan banyak benda peninggalan sejarah yang juga menjadi bukti pengaruh berbagai budaya dan agama di Keraton Kasepuhan. Beberapa di antaranya adalah seperangkat gamelan sekaten dari Demak, puluhan meriam dari China dan Portugal dan kotak perhiasan emas dari Tiongkok. Sayangnya beberapa benda tersebut kondisinya sudah rusak.
Beralih ke sisi timur merupakan museum kereta dengan koleksi utama Kereta Singa Barong yang menjadi kendaraan raja Keraton Kasepuhan. Kereta Singa Barong dibuat tahun 1549 dengan teknologi yang tergolong sudah sangat maju untuk ukuran masa itu.
Kereta Singa Barong
Sumber : google
Kereta Singa Barong berbentuk Burung Bouraq dengan kepala Naga namun berbelalai Gajah. Bentuk yang tidak lazim itu melambangkan akulturasi tiga kebudayaan. Badan dan sayap Burung Bouraq merupakan pengaruh agama Islam. Sementara belalai gajah adalah simbol dari agama Hindu. Sementara kepala Naga merupakan bentuk pengaruh dengan kebudayaan Tiongkok dan Budha. Pengaruh kebudayaan Tiongkok juga terlihat dari cat yang melapisi kereta yakni merah, kuning, emas dan hijau.
Aktivitas Pernikahan Adat Keraton Kasepuhan
Busana Pengantin Cirebon
Sumber : google
Busana pengantin Cirebon ada dua macam, yang berwarna hijau kombinasi ungu dengan model kemben dan dilengkapi teratai yang sewarna dengan kemben pada bahu dan dadanya,disebut pakaian pengantin corak kebesaran,sedangkan yang model kebaya dan jas dari beludru hitam atau hijau disebut busana pengantin bercorak Kepangeran.
Sejak tahun 1985,busana pengantin yang lazim digunakan oleh dua Keraton Cirebon yakni Kasepuhan dan Kanoman ditetapkan sebagai busana pengantin Cirebon maka busana pengantin kedua keraton kini resmi sebagai busana adat pengantin Cirebon,karena berasal dari dua keraton mka busana pengantin Cirebon pun terbagi menjadi dua macam yakni busana pengantin Kepangeran yang berasal dari Keraton Kasepuhan dan Busana pengantin kebesaran yang berasal dari Keraton Kanoman,tapi karena kedua keraton tersebut yang memang pada awalnya merupakan keraton yang sama maka tak heran kiranya jika kemudian aksesoris yang dipakai dalam busana pengantin kedua keraton ini memiliki kesamaan satu sama lain,begitupun dengan makna-makna dari simbol yang terkandung didalamnya sbb :
1.Busana Pengantin Wanita
Busana yang dikenakan oleh pengantin wanita untuk menutup bagian atas tubuhnya digunakan kemben hijau yang berhiaskan Manik-manik warna keemasan dan untuk menutup bagian bawah sendiri digunakan kain berlancar dan dodot Cirebonan dengan warna dasar Violet muda yang diberi motif dengan bentuk besar-besar disetiap pojoknnya,sedangkan untuk bagian dada hingga ke leher digunakan tratean,yaitu sebuah kain yang berbentuk melingkar yang fungsinya untuk menutup bagian dada,bahu hingga ke belikat.Untuk warna,motif dan bahan yang digunakan untuk teratean ini disesuaikan dengan motif,warna dan bahan yang digunakan untuk kemben agar telihat senada dan tak terkesan tumpang tindih.makna yang terkandung dalam teratean ini sendiri adalah berasal dari kata teratai yaitu sejenis bunga yang tumbuh di air dan limpur tapi memiliki bunga yang sedemikian indah.
Untuk aksesoris yang dipakai pengantin wanita sendiri adalah antara lain Mahkota Suri berhias permata asem jarot yang dikenakan di kepala di kepala yang telah bersanggul, kemudian aksesoris lain yang dipakai oleh pengantin perempuan adalah untaian bunga melati yang menjuntai dari pelipis hingga kedada,giwang yang dikenakan di telinga kiri kanan,cincin yang dikenanakan di kedua jari manis,kalung tiga susun yang seolah-olah tertempel pada teratean untuk menghiasi leher dan dada,kelat bahu berbentuk naga yang dikenakan dibagian lengan dekat bahu yang bermakna bahwa sang pengantin tetap siap secara fisik maupun mental untuk mengarungi bahtera rumah tangga,gelang kono yang dipakai di kedua pergelangan tangan yang dari bentuknya yang membulat memiliki makna atau simbol dari kebulatan tekad,sabuk yang melingkar di pinggang yang terbuat dari emas atau logam lain yang disepuh dengan warna keemasan dan yang terakhir adalah selop berhias manik-manik yang motif dan warnanya disesuaikan dengan warna kemben dan teratean pada bagian dada.
Jika kita amati,busana pengantin dan aksesoris yang dipakai oleh mempelai wanita ini didominasi oleh kedua jenis warna yakni hijau dan kuning,ini jelas bukan sekedar warna tanpa makna,warna hijau dalam tradisi islam merupakan manifestasi dari kata Rahmaan dan kuning sendiri adalah simbol warna untuk kata Rahiim,jadi kedua warna tadi yaitu hijau dan kuning merupakan simbol dari kalimat BASMALAH yang merupakan kalimat yang selalu diucapkan umat islam setiap akan melakukan sesuatu.Basmalah adalah gerbang dari segala perbuatan kedepan yang akan dilakukan,untuk itu dengan hijau dan kuning yang berarti mengucap Basmalah,mengingat kepada sang pengantin bahwa perkawinan ini haruslah diawali dengan niat baik demi untuk menggapai Ridho Allah.
2.Busana Pengantin Pria
Pada bagian kepala pengantin Pria dikenakan sebuah mahkota yang berbentuk bundar dan menyempit keatas dengan tinggi sekitar 25 cm,dan terbuat dari bahan berudru berwarna hijau yang dilapisi dengan emas dan permata disekeliling lingkarannya. Untuk bagian atas tubuh pengantin pria dikenakan baju oblong berwarna putih atau gading,baju ini berlengan pendek. Kemudian untuk menutupi bagian dada seperti hanya pada pengantin perempuan,dikenakanlah teratean dengan motif dan warna yang sama persis dengan yang dikenakan oleh pengantin perempuan yang memiliki makna bahwa keduanya memang sehati dan suyunan dalam memutuskan menjadi suami istri,satu-satunya yang membedakan teratean yang dikenakan oleh pengantin pria dengan pengantin perempuan ini hanyalah pada masalah bentuk saja,disesuaikan dengan lambang yoni dan lingga.
Untuk bagian bawah pengantin pria mengenakan celana tiga perempat yang jatuh beberapa centi dibawah lutut,celana yang pada bagian bawahnya terdapat sulaman benang emas ini terbuat dari beludru yang berwarna senada dengan baju yang dikenakan,pengantin pria juga memakai kain Dodot Khas Cirebon dipinggangnya lalu diatas Dodot batik itu dililitkan satu helai stagen Cinde dan diperkuat dengan kamus epek timang yang juga terbuat dari beludru.
Tak ketinggalan juga selendang dan satu Dodot Kewer yang menhiasi kedua pahanya dibagian depan agak menyamping,dan yang terakhir adalah Keris yang dikenakan dibagian pinggang dengan hiasan ombyok dari bunga mawar disela-sela gagangnya,makna dari keris ini sendiri adalah untuk mengingatkan kepada mempelai pria bahwa dia harus melindungi keluarganya dari bahaya yang datang dari luar,menjaga keselamatan keluarga merupakan kehormatan terbesar bagi laki-laki.
Untuk aksesoris lain yang dipakai hampir sama seperti yang dipakai oleh mempelai yakni Cincin,Kalung,Kelat bahu berbentuk Naga,Gelang kuno dan sebagainya.
UPACARA ADAT CIREBON
Cirebon merupakan kota yang berposisi di pesisir utara perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah dimana pernah mengalami masa kejayaan sebagai salah satu pusat perkembangan agama Islam di Pulau Jawa. Ditunjang posisi geografisnya, Cirebon memiliki kekayaan budaya yang beragam dengan keunikan dan daya tarik tersendiri. Cirebon juga memiliki potensi budaya, seni dan ekonomi yang tinggi.
Peninggalan kejayaan Cirebon di masa silam masih dapat dirasakan hingga saat ini. Sebagai kota pelabuhan yang memiliki akses ke dunia luar membuat kota ini mendapat pengaruh dari budaya Cina dan Arab yang dapat dilihat dalam seni dan budaya masyarakatnya, tak terkecuali dalam tata cara pernikahan.
Seperti halnya adat pengantin Jawa, awal dari seluruh upacara ialah acara lamaran. Sewaktu melamar pihak calon mempelai pria membawa sebilah keris untuk melambangkan kesetiaan, juga keperluan dapur selengkap-lengkapnya. Upacara dilanjutkan dengan Siraman Tawandari. Bila pada adat Jawa acara siraman dilakukan secara terpisah di rumah masing-masing calon pengantin putri.
Upacara selanjutnya yang tak kalah menarik ialah upacara Tunggak Jati Leluhur, yaitu merupakan upacara ziarah untuk mohon doa restu ke makam leluhur (Sunan Gunung Jati). Dalam upcara ini pihak calon pengantin pria melakukan ziarah. Setelah selesai kembalikan lagi ke pini sepuh pihak pengantin pria.
Puncak dari acara ini adalah akad nikah. Acara dibuka dengan dialog antara pini sepuh wakil dari kedua mempelai yang isinya adalah ucapan serah terima dari pihak mempelai pria pada mempelai wanita. Kemudian dilanjutkan dengan acara Ijab Kabul dan upacara temu pengantin yang sering kita dengar istilah “Temon”.
Diselaraskan dengan budaya leluhur, masyarakat Cirebon melakukan tahapan upacara adat perkawinan secara sakral. Berikut adalah tahapannya:
Njegog atau tetali (meminang)
Utusan pihak pria datang ke rumah orangtua gadis dan menyampaikan maksud kedatangannya meminang anak gadis. Lalu ibu si gadis akan memanggil anaknya untuk dimintai persetujuan. Si gadis pun memberikan jawaban disaksikan utusan tersebut. Setelah mendapat jawaban, utusan dan orangtua si gadis langsung berembug menentukan hari pernikahan. Setelah ada kesepakatan, utusan mohon diri untuk menyampaikan kepada orangtua pihak pria.
Seserahan
Pada hari seserahan, orangtua gadis didampingi keluarga dekatnya menerima kedatangan utusan pihak pria yang disertai rombongan pembawa barang seserahan, antara lain: pembawa buah-buahan, umbi-umbian, sayur-mayur, pembawa mas picis yaitu mas kawin berupa perhiasan dan uang untuk diserahkan kepada orangtua gadis.
Siram tawandari
Kedua calon pengantin oleh juru rias dibawa ke tempat siraman (cungkup) dengan didampingi orangtua dan sesepuh. Saat berjalan menuju tempat siraman dengan iringan gending nablong, calon pengantin memakai sarung batik khas Cirebonan yakni kain wadasan.
Biasanya berwarna hijau yang melambangkan kesuburan. Sebelum siraman, dada dan punggung calon pengantin diberi luluran lalu juru rias mempersilahkan orangtua dan sesepuh untuk bergantian menyirami. Setelah selesai, air bekas siraman diberikan kepada anak gadis dan jejaka yang hadir dengan maksud agar mereka dapat segera mengikuti jejak calon pengantin. Upacara ini dinamakan bendrong sirat yaitu air bekas siraman disirat-siratkan atau dipercik-percikan pada anak gadis dan jejaka yang datang ke acara ini. Apabila calon pengantin masih merupakan keturunan dari Keraton Kacirebonan biasanya sebelum acara pernikahan dilaksanakan, calon pengantin akan melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan leluhur raja-raja Cirebon untuk mendapatkan restu.
Parasan
Setelah acara siraman, upacara dilanjutkan dengan acara parasan untuk calon pengantin wanita atau ngerik yaitu membuang rambut halus yang dilakukan juru rias seraya disaksikan oleh orangtua dan para kerabat. Acara ini diringi dengan musik karawitan moblong yang artinya murub mancur bagaikan bulan purnama.
Tenteng pengantin
Tiba hari pernikahan yang telah disepakati, pihak gadis mengirimkan utusannya untuk menjemput calon pengantin pria. Setiba di rumah keluarga pria dan utusan menyampaikan maksud kedatangannya untuk menenteng (membawa) calon pengantin pria ke tempat upacara pernikahan di rumah pihak gadis. Orangtua pengantin pria tidak ikut dalam upacara akad nikah dan dilarang untuk menyaksikan. Pada waktu ijab qabul, calon pengantin pria ditutup dengan kain milik ibu pengantin wanita.
Hal ini menandakan bahwa pria itu telah menjadi menantunya. Setelah selesai kain itu diambil kembali, yang menandakan bahwa pengantin sudah tidak lagi dalam perlindungan orangtua dan sekarang memiliki tanggung jawab sendiri.
Salam temon
Selesai akad nikah dilakukan upacara salam temon (bertemu). Kedua pengantin dibawa ke teras rumah atau ambang pintu untuk melaksanakan acara injak telur. Telur yang terdiri dari kulit, cairan warna putih dan kuning di dalamnya mengandung makna:
kulit sebagai wadah/tempat, putih adalah suci/pengabdian seorang istri, kuning lambang keagungan. Dengan begitu segala kesucian dan keagungan sang istri sejak saat itu sudah menjadi milik suaminya. Alat yang digunakan antara lain pipisan atau sejenis batu persegi panjang/segi empat yang dibungkus dengan kain putih. Pengantin pria menginjak telur melambangkan perubahan statusnya dari jejaka menjadi suami dan ingin membina rumah tangga serta memiliki keturunan.
Pengantin wanita membasuh kaki suaminya yang melambangkan kesetiaan dan ingin bersama-sama membina rumah tangga yang bahagia. Sebelum membasuh kaki, pengantin wanita melakukan sungkem pada suaminya. Bila pengantin berasal dari keluarga yang cukup berada, biasanya saat acara salam temon ini diadakan acara gelondongan pangareng yaitu membawa upeti berupa barang (harta) yang lengkap.
Sawer atau surak
Acara ini diadakan sebagai bentuk ungkapan rasa bahagia orangtua atas terlaksananya pernikahan anak-anak mereka. Uang receh yang dicampur dengan beras kuning dan kunyit ditaburkan sebagai tanda agar kedua pengantin diberikan limpahan rezeki, dapat saling menghormati, hidup harmonis dan serasi.
Pugpugan tawur
Dengan posisi jongkok, kepala pengantin ditaburi pugpugan oleh juru rias. Pugpugan ini terbuat dari welit yaitu ilalang atau daun kelapa yang sudah lapuk. Acara ini bertujuan agar pernikahan dapat awet bagaikan welit yang terikat erat sampai lapuk serta keduanya dapat memanfaatkan sebaik mungkin rezeki yang mereka dapatkan dengan baik. Selesai acara, oleh juru rias, pengantin dibawa ke pelaminan. Orangtua pengantin pria lalu dijemput oleh kerabat dari pengantin wanita untuk bersama-sama mendampingi pengantin di pelaminan.
Adep-adep sekul (makan nasi ketan kuning)
Acara pengantin makan nasi ketan kuning ini dipimpin oleh juru rias. Nasi ketan kuning ini dibentuk seperti bulatan kecil berjumlah 13 butir. Pertama, orangtua pengantin wanita menyuapi pengantin sebanyak empat butir. Dilanjutkan dengan orangtua pihak pria memberi suapan sebanyak empat butir. Lalu empat butir lagi, kedua pengantin bergantian saling menyuapi. Sisanya satu butir untuk diperebutkan, siapa yang mendapatkan butiran nasi ketan kuning terakhir melambangkan bahwa dialah yang akan mendapatkan rezeki paling banyak .
Namun rezeki ini tidak boleh dimakan sendiri dan harus dibagi pada pasangannya. Saat acara berlangsung, kedua pengantin duduk berhadapan yang melambangkan menyatunya hati suami-istri untuk membina rumah
tangga bahagia. Selain itu, acara adep-adep sekul ini juga mengandung arti kerukunan dalam rumah tangga, yaitu terhadap pasangannya, orangtua, serta mertua.
Sungkem pada orangtua
Kedua pengantin melakukan sembah sungkem pada orangtua dengan cara mandap (berjongkok) yang merupakan cerminan rasa hormat dan terima kasih kepada orangtua atas segala kasih sayang dan bimbingan yang selama ini dicurahkan kepada anaknya. Kedua pengantin juga memohon doa restu untuk membina rumah tangga sendiri bersama pasangan. Setelah acara sungkem, dilagukan kidung Kinanti dengan harapan agar pengantin dapat menjalankan bahtera rumah tangganya seia, sekata, sehidup, semati.
Pemberian doa restu, ucapan selamat, dan hiburan
Setelah memperoleh restu dari orangtua, pengantin mendapatkan ucapan selamat berbahagia dari sanak kerabat yang hadir. Biasanya juga diadakan acara hiburan seperti tari-tarian yaitu tari topeng, tari bedoyo dan tari tayub.
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Sumber :
Gunadarma University
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2 : KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN
11/14/2015 10:18:00 pm
Pengertian Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis yang jika kita bandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Pengertian Seni
Seni merupakan suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa sehingga merupakan sesuatu yang elok atau indah. Kebutuhan akan seni budaya merupakan kebutuhan manusia yang lebih tinggi diantara urutan kebutuhan lainnya. Seni budaya berkaitan langsung dengan kesejahteraan, keindahan, kebijaksanaan, ketentraman, dan pada puncaknya merupakan proses evolusi manusia untuk makin dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, seni budaya akan berkembang apabila masyarakat makmur dan sejahtera.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis yang jika kita bandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Pengertian Seni
Seni merupakan suatu karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa sehingga merupakan sesuatu yang elok atau indah. Kebutuhan akan seni budaya merupakan kebutuhan manusia yang lebih tinggi diantara urutan kebutuhan lainnya. Seni budaya berkaitan langsung dengan kesejahteraan, keindahan, kebijaksanaan, ketentraman, dan pada puncaknya merupakan proses evolusi manusia untuk makin dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, seni budaya akan berkembang apabila masyarakat makmur dan sejahtera.
Hubungan antara sastra dan seni dengan IBD
Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan:
1. Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampi semua kegiatan manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative.
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan:
1. Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampi semua kegiatan manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative.
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Sumber :
PROSA
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta/ide. Jenis-jenis prosa dibagi menjadi empat jenis, yaitu : prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eskposisi, dan prosa argumentatif. Biasanya prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta media lainnya.
Prosa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Prosa Lama
Prosa yang belum terpengaruh budaya barat. Prosa lama mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Hikayat
Bentuk sastra lama yang berisi cerita kehidupan para dewa, peri, pangeran atau putri kerajaan, serta raja-raja yang mempunyai kehidupan luar biasa dan gaib.
b. Sejarah
Salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya yang diambil dari suatu peristiwa sejarah yang pernah terjadi.
c. Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa dan penuh khayalan tentang dewa-dewa, peri-peri, putri cantik dan sebagainya.
Ciri-ciri Prosa Lama :
1. Statis
Kalau kita baca Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola kalimatnya pun sama dengan tema cerita yang sama.
2. Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
3. Tradisional
Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadika transisi. Kalimat dan ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.
4. Terbentuk oleh masyarakat
Kebanyakan hasil sastra dalam kesustraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup ditengah masyarakat yang diceritakan turun-temurun.
2. Prosa Baru / Prosa Fiksi
Prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif. Prosa baru/prosa fiksi berbentuk :
a. Cerpen : cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama
b. Novel : novel memiliki isi yang lebih panjang daripada cerpen. Konflik yang dikisahkan lebih luas. Para watak dan tokohpun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail.
c. Roman : cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyaarakat secara menyeluruh, alur bercabang-cabang.
d. Esai : ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, pementasan drama, film, dll. Esai bersifat subjektif atau pribadi.
e. Resensi/timbangan buku : pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, dll) atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit, Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, watak, dialog, dll, sering juga disertai penilaian kritik dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Prosa Non Fiksi
Karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti :
a. Artikel : karangan yang berisi uraian atau pemaparan
b. Tajuk rencana / editorial : karangan bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang teradi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan penulisnya mengenai permasalahan atau peristiwa.
c. Opini : tulisan yang berupa pendapat.
d. Feature : sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature merupakan kejadian yang sudah berlalu.
e. Biografi : kisah atau riwayat kehidupan seseorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.
f. Tips : karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukan atau membuat sesuatu. (karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris)
g. Reportase : karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Contoh : berita langsung kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
h. Jurnalisme baru : semacam berita yang dituliskan kedalam novel atau cerita pedek. Isi jurnalisme merupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan, misal : kejahatan sadis.
i. Iklan : informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahu/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh : iklan keluarga, pengumuman, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
j. Pidato/Khotbah : aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan, secara lisan dengan tujuan tertentu.
PUISI
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri puisi lama :
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah barais tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima
Contoh puisi lama :
Contoh puisi baru :
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Sumber :
https://allskyskies.wordpress.com/2014/05/18/prosa-puisi-drama/
https://fauzanstone.wordpress.com/2013/03/26/pengertian-prosa-lama-prosa-baru-dan-puisi/
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta/ide. Jenis-jenis prosa dibagi menjadi empat jenis, yaitu : prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eskposisi, dan prosa argumentatif. Biasanya prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta media lainnya.
Prosa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Prosa Lama
Prosa yang belum terpengaruh budaya barat. Prosa lama mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Hikayat
Bentuk sastra lama yang berisi cerita kehidupan para dewa, peri, pangeran atau putri kerajaan, serta raja-raja yang mempunyai kehidupan luar biasa dan gaib.
b. Sejarah
Salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya yang diambil dari suatu peristiwa sejarah yang pernah terjadi.
c. Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa dan penuh khayalan tentang dewa-dewa, peri-peri, putri cantik dan sebagainya.
Ciri-ciri Prosa Lama :
1. Statis
Kalau kita baca Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah dan prosa lama yang lain, bentuknya selalu sama, pola kalimatnya pun sama dengan tema cerita yang sama.
2. Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
3. Tradisional
Prosa lama memiliki pola-pola bentuk yang dijadika transisi. Kalimat dan ungkapan yang sama terdapat dalam cerita-cerita yang berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering diulang-ulang.
4. Terbentuk oleh masyarakat
Kebanyakan hasil sastra dalam kesustraan lama tidak diketahui siapa pengarangnya. Kalau dicantumkan suatu nama, itu bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup ditengah masyarakat yang diceritakan turun-temurun.
2. Prosa Baru / Prosa Fiksi
Prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif. Prosa baru/prosa fiksi berbentuk :
a. Cerpen : cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama
b. Novel : novel memiliki isi yang lebih panjang daripada cerpen. Konflik yang dikisahkan lebih luas. Para watak dan tokohpun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail.
c. Roman : cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyaarakat secara menyeluruh, alur bercabang-cabang.
d. Esai : ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, pementasan drama, film, dll. Esai bersifat subjektif atau pribadi.
e. Resensi/timbangan buku : pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, dll) atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit, Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, watak, dialog, dll, sering juga disertai penilaian kritik dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Prosa Non Fiksi
Karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti :
a. Artikel : karangan yang berisi uraian atau pemaparan
b. Tajuk rencana / editorial : karangan bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang teradi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan penulisnya mengenai permasalahan atau peristiwa.
c. Opini : tulisan yang berupa pendapat.
d. Feature : sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature merupakan kejadian yang sudah berlalu.
e. Biografi : kisah atau riwayat kehidupan seseorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.
f. Tips : karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukan atau membuat sesuatu. (karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris)
g. Reportase : karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Contoh : berita langsung kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
h. Jurnalisme baru : semacam berita yang dituliskan kedalam novel atau cerita pedek. Isi jurnalisme merupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan, misal : kejahatan sadis.
i. Iklan : informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahu/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh : iklan keluarga, pengumuman, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
j. Pidato/Khotbah : aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan, secara lisan dengan tujuan tertentu.
PUISI
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
- Puisi Lama
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
Ciri puisi lama :
a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah barais tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima
Contoh puisi lama :
1. Mantra
Contoh mantra :
Assalammu'alaikum
putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Maari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Assalammu'alaikum
putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Maari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. Pantun
Contoh Pantun :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita
(Roro Mendut, 1968)
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita
(Roro Mendut, 1968)
3. Syair
Contoh syair :
Bulan purnama cahaya terang Bintang
seperti intan Pungguk merawan
seorang-orang Berahikan bulan di tanah seberang
Pungguk bercinta pagi dan petang
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya
datang dari saujana pungguk menentang
Bulan purnama cahaya terang Bintang
seperti intan Pungguk merawan
seorang-orang Berahikan bulan di tanah seberang
Pungguk bercinta pagi dan petang
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya
datang dari saujana pungguk menentang
4. Gurindam
Contoh gurindam :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
5. Talibun
Contoh Talibun :
Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
(Panghulu, 1978 : 2)
Panakik pisau siraut
Ambil galah batang lintabung
Silodang ambil untuk niru
Yang setitik jadikan laut
Yang sekapal jadikan gunung
Alam terkembang jadikan guru
(Panghulu, 1978 : 2)
- Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas dibandingkan puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru :
A. Bentuknya rapi
B. Mempunyai oersajakan akhir yang teratur
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
D. Sebagian besar puisi empat seuntai
E. Tiap barisnya atas sebuah gatra
F. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (4-5 suku kata)
Contoh puisi baru :
1. Balada
Contoh balada :
Minggu Kelabu
Minggu pagi kelabu
Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa aku ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, lalu duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya
Ya, itu dia
Dia yang membuatku seperti ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena dia kami miskin
Karen adia kami melarat
Ku gapai wajahnya
Kucakar dia dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan
Minggu pagi kelabu
Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa aku ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, lalu duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya
Ya, itu dia
Dia yang membuatku seperti ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena dia kami miskin
Karen adia kami melarat
Ku gapai wajahnya
Kucakar dia dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan
2. Himne
Contoh himne :
Tuhan
Dalam diam kusebut nama-Mu
Benar sungguh aku takut akan murka-Mu
Ku harap tuhan
Kan selalu sayang padaku
Karena kehendak-Mu aku ada
Ku hanya bisa
Berharap dan berdoa
Pada-Mu tuhan
Kasih sayang-Mu kuharapkan
Tuhan
Dalam diam kusebut nama-Mu
Benar sungguh aku takut akan murka-Mu
Ku harap tuhan
Kan selalu sayang padaku
Karena kehendak-Mu aku ada
Ku hanya bisa
Berharap dan berdoa
Pada-Mu tuhan
Kasih sayang-Mu kuharapkan
3. Ode
Contoh ode :
Pak de
Asri nian itu taman
Kembang berwarna-warni bertebaran
Kupu-kupu berterbangan
Disela-sela dedaunan
Terdengar dentang cangkul beradu dengan batu
Di bawah pokok palem taman itu
Sesosok pria tua
Penuh peluh bercucuran
Dari pagi hingga petang
Tak kenal lelah merawat tumbuhan
Itu lah pak de
Pria tua yang bersahaja
Karena nya tmanitu kini
Bisa indah asri
Asri nian itu taman
Kembang berwarna-warni bertebaran
Kupu-kupu berterbangan
Disela-sela dedaunan
Terdengar dentang cangkul beradu dengan batu
Di bawah pokok palem taman itu
Sesosok pria tua
Penuh peluh bercucuran
Dari pagi hingga petang
Tak kenal lelah merawat tumbuhan
Itu lah pak de
Pria tua yang bersahaja
Karena nya tmanitu kini
Bisa indah asri
4. Epigram
Contoh epigram :
Arti Hidup
Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hadup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup
5. Romansa
Contoh romansa :
Cinta akan terasa bahagia
Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
Cinta akan terasa bahagia
Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
6. Eligi
Contoh eligi :
Sia-Sia
Semilir angin pada senja
Bawa surat dari seberang sana
Dibaca ole si penerima
Penerima diam tampa kata
Hanya air mata
Mengalir jatuh kepipinya
Apakah gerangan isi suratnya?
Sampai berlinang air matanya
Ternyata sang kekasih diseberang
Duduk bersanding dengan seseorang
Si penerima jatuh ppingsan
Sia-sia dia dalam penantian
Semilir angin pada senja
Bawa duka, luka, derita
Semilir angin pada senja
Bawa surat dari seberang sana
Dibaca ole si penerima
Penerima diam tampa kata
Hanya air mata
Mengalir jatuh kepipinya
Apakah gerangan isi suratnya?
Sampai berlinang air matanya
Ternyata sang kekasih diseberang
Duduk bersanding dengan seseorang
Si penerima jatuh ppingsan
Sia-sia dia dalam penantian
Semilir angin pada senja
Bawa duka, luka, derita
7. Satire
Contoh satire:
Gigit Jari
Lihatlah pada kami
Wakil rakyat yang dihormati
Disini kami berdiri
Menuntut janji
Kemakmuran yang kau janji kan
Jika dapat kursi dewan
Kami telah turuti
Demi janji-janji
Namun, kini
Apa yang trejadi
Jangankan janji
Ingat pun tidak pada kami
Tertipu lagi
Janji –janji bohong lagi
Terpaksa kini kami hanya menggigit jari
Contoh satire:
Gigit Jari
Lihatlah pada kami
Wakil rakyat yang dihormati
Disini kami berdiri
Menuntut janji
Kemakmuran yang kau janji kan
Jika dapat kursi dewan
Kami telah turuti
Demi janji-janji
Namun, kini
Apa yang trejadi
Jangankan janji
Ingat pun tidak pada kami
Tertipu lagi
Janji –janji bohong lagi
Terpaksa kini kami hanya menggigit jari
Nama : MEGAH PAHLETI
NPM : 17215540
Kelas : 1EA07
Sumber :
https://allskyskies.wordpress.com/2014/05/18/prosa-puisi-drama/
https://fauzanstone.wordpress.com/2013/03/26/pengertian-prosa-lama-prosa-baru-dan-puisi/