Hallo temen – temen, masih bersama enci disini. Enci mau ceritain nih sejarah aku kenapa aku bisa ada disini. Kalian pasti mau tau kan ceritanya? Gini lhoo... aku waktu itu sempet diceritain sama teh ghea. Kata dia, aku bisa ada disini karena ada ceritanya juga. Jadi aku bukan sembarangan kucing biasa yg dijual di pet shop-pet shop yang ada.
Pada awalanya teh ghea itu kan punya saudara yg ada di bekasi. Nah ternyata saudaranya teh ghea itu melihara kucing. Namanya embi, (this is my mother!!). waktu itu teh ghea sedang liburan dan dia main kerumah saudara yg ada di bekasi itu. Pada waktu dia pertama kali berkunjung ke situ dengan tujuan utama untuk melihat kucing, aku belum ada didunia ini. Waktu itu ibuku hanya mempunyai 3 org anak. Warnanya abu-abu. Sama seperti ayah saudaraku yang dulu. Tapi, aku gak nyangka ternyata ayahku yang dulu hilang, entah pergi kemana? Saudara, saudaraku juga panik. Padahal, katanya ayahku yg dulu itu bulunya sangat lebat, mungkin tidak beda jauh seperti anjing. Waktu itu, teh ghea berkunjung ke situ dan ternyata ibuku hanya mempunyai 3 org anak. Awalnya teh ghea sangat kepengen membawa saudaraku yg saat ini sudah dewasa. Namun, tante elin belum mengijinkan teh ghea untuk membawa saudaraku, karena waktu itu saudaraku masih sangat kecil sekali, mereka belum diperbolehkan untuk meninggalkan ibu. Lalu, pada akhirnya, teh ghea pun menunggu waktu yang tepat.
Tak lama kemudian, liburan pun tiba lagi. Teh ghea pun kembali datang untuk berkunjung kerumah tante elin, namun ternyata, saudaraku yg berwarna abu-abu itu hanya bersisa satu karena sudah dimintain oleh orang-orang, pada saat itu pula aku sudah lahir dengan 8 bersaudara. Waktu teh ghea berkunjung, aku sudah berumur 3 bulan. Pas dengan apa yg tante elin bilang. Tante elin waktu itu pernah bilang ke teh ghea supaya anaknya ibuku bisa diambil saat berusia 3 bulan. Waktu itu pada saat teh ghea datang, 6 saudaraku sangat pemalu dan mereka melarikan diri saat teh ghea mendekatinya hahahaha :D tapi hanya aku dan saudaraku yg sedikit botak kepalanya yg ingin mendekati teh ghea. Entah kenapa pada saat teh ghea datang, aku langsung ingin mendekatinya dan ingin bermanja saat ada di dirinya. Pada awalnya, teh ghea sangat menginginkan salah satu diantara kami tinggal dirumahnya. Namun ternyata, 5 saudara-saudaraku yang lain (yg bisa dibilang tidak akrab dengan teh ghea), sudah diminta oleh org lain. Hanya bersisa aku dan 2 saudara kembarku yg belum dipesan oleh orang. Tapi tante elin berpesan agar satu anak disisakan untuk dirinya juga. Aku bisa dilahirkan karena seorang ayah. Ayahku berwarna putih, maka dari itu, semua saudara-saudaraku berwarna putih. Kebanyakan warnanya nurun seperti ayahku, yg seperti ibuku hanya beberapa saja. Waktu itu ayahku sudah pernah hilang, namun untungnya ada tetangga tante elin yang sudah berbaik hati kepadanya agar dinikahkan oleh ibuku. Akhirnya, tante elin memilihku untuk dibawa ke cirebon agar bisa tinggal bersama teh ghea. Pada akhirnya Aku dilatih oleh tante elin untuk dipisahkan oleh ibuku supaya aku terbiasa hidup tanpa ibuku lagi. Awalnya aku merengek, namun tante elin terus menggodaku supaya aku tidak merengek lagi dan agar aku terbiasa (hahaha taktik yang pintar -_-)
Oya aku ingat, waktu itu tante elin sempat meragu pada saat aku ingin diminta, namun teh ghea meminta, meminta dan meminta terus sambil membujuknya. Namun, tante elin waktu itu juga masih bingung karena sesungguhnya kami itu harus ada persetujuan dari a yuka (anaknya tante elin) jika ada yang mau diminta. Tante elin sempat bingung, karena saat itu a yuka sedang tidak berada dirumahnya. Waktu itu, teh ghea sempet kepengen nangis lho teman-teman!! Hahaha dia memasang mimik yang memelas pada saat satu diantara anak ibuku. Tante elin pun akhirnya merasa iba, dan akhirnya dia meminta persetujuan dari a yuka. Oya, teh ghea sempet menangis juga lho pas dikamar, dia takut kalo dia tidak dapat lagi kucingnya. Huuuh, kasian ya? ._. tapi akhirnya a yuka pun datang, tante elin pun meminta ijin, dan akhirnya dibolehkan. Namun, a yuka juga memilihku supaya aku saja yang dibawa ke cirebon. Yaah, apa boleh buat?
Waktu liburan pun telah usai, teh ghea pun pulang dengan membawaku. Waktu itu, belum ada kandangnya, jadi, tante elin hanya membungkus aku dengan kardus hohoho
Oya temen-temen, ini saudara-saurara kembarku lho!!
1 komentar
kalo ngeliat foto ini, jadi keinget waktu enci pas masih kecil deh hohoho ._.
ReplyDelete