Halo assalamu'alaikum readers! Okk ini lanjutan Outfit for the Wedding Party buat acara resepsi pernikahannya.

Sebelumnya, baju ini sudah pernah di post disini pada saat lebaran, Namun, berhubung dresscodenya merah, jadi aku pakai lagi. Mungkin yang membedakan hanya menggunakan aksesoris dan hijabnya saja.

Heels from Payless

   With Ka Sintia

With A Yuka

Dan yg ini foto di backstage sebelum ganti kerudung. 

Assalamu'alaikum..

Heyho! Wcome back to my blog! Kali ini saya akan memposting Outfit of Hijab for 'Akad nikah'. 

Ok, berhubung tema white, kebetulan aku punya white long dress. Pada akad nikah aku mengambil style yang untuk formal/resmi. Dengan balutan sebuah blazer brocade with the color of grey. Sebenernya ini semua tidak direncanakan. Akupun tidak mengetahui ternyata pada saat akad nikah dresscode keluarga (orang tua) calon mempelai itu warna abu-abu. Well, it's match! 

Seperti postingan saya sebelumnya, saya pernah berbicara mengenai aksesoris yang memang sangat mendukung sebagai pelengkap dan pemanis. See this! 

Selain kalung yang dapat digunakan untuk di leher, akupun menambahkan kalung sebagai aksesoris kepala. 

Ini dia tampilan hijab yang sebelahnya lagi. Tadinya mau aku bikin model layer gitu. Berhubung hijab yang aku pakai agak tebal, jadi seperti ini (kalau tidak dirapihkan hehe).

Ps : maaf agak sedikit berantakan, karena pada saat minta difoto belum dirapihin, jadi ala kadarnya.

For the backstage

Well, see the next of hijab tutorial!

Assalamu'alaikum wr.wb

Hello readers! Aku mau cerita sedikit nih pengalamanku waktu tanggal 18 Maret 2016. Well, di kampusku ngadain yang namanya Gunadarma Fashion Day 2016 dengan tema Summer Ethnic yang didalamnya terdapat lomba-lomba seperti Modelling, Photography DSLR, Fashion Design, Makeup Competition, Denim Competition serta ada juga Seminar Fashion & Beauty Class. Acara ini dibuka untuk umum kecuali Modelling yang pesertanya hanya untuk mahasiswa/i Gunadarma saja. 

Saya sangat antusias dikampusku mengadakan acara seperti ini karena saya menyukai fashion, photography dan sedang belajar untuk makeup. Namun disisi lain, jika saya mengikuti semua acara tersebut saya harus pintar bagi waktu sedangkan jadwal kuliah sangat padat. Karena saya lebih mengutamakan fashion & photography, pada akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti seminar saja. Awalnya untuk acara ini semuanya memang belum tahu siapa pembicaranya. Namun saya tetap mendaftarnya karena ini sebuah peluang untuk yang menggemari bidang fashion & photography. Akhirnya seminar fashion pun pembicaranya adalah ka Barli Asmara dan Om Arbain Rambey!! Waaaa aku makin antusias! 

Singkat cerita mengenai Arbain Rambey, teringat saat aku mengikuti diklat Jurnalistik divisi fotografi pada saat SMA. Ketika itu saya diharuskan untuk menulis di buku diklat tentang biografi fotografi jurnalistik yang digemari dan harus hafal, sedangkan waktu itu saya memang tidak tahu apa-apa. Akhirnya saya bertanya kepada A Wawan yang memang dia sudah terjun dalam bidang jurnalistik, dan ia menyarankan Arbain Rambey saja. Waktu itu saya sangat hapal siapa betul Arbain Rambey. Berawal hanya tulisan dan kemudian saya bertemu langsung dengan orangnya. Percaya tidak percaya sih. Sepele. Tapi menyenangkan. Siapa sangka, orang yang tidak di duga-duga kita tulis namanya dan ternyata memang bertemu dalam kehidupan nyata? 

Fashion designer & Photography. Mereka saling berhubungan. Dan saya memang sangat menyukai keduanya. Pada saat itu ka Barli Asmara menceritakan hidupnya bagaimana bisa seperti saat ini, beliau memberikan kami motivasi. Saat itu ka Barli membuka sesi pertanyaan. Saya tertarik!! Sebenarnya aku memang sudah menyiapkan sebuah pertanyaan dari awal namun aku masih belum siap. Mungkin, biarkan saja orang lain terlebih dahulu yang bertanya. Saat itu sekitar 3-4 orang yang bertanya, semua mengenai "fashion apa yang sekiranya cocok untuk orang yang .....". 

Pada awalnya ku ragu untuk bertanya karena yang ingin bertanya banyak sekali, dan pertanyaan mereka berbobot mengenai fashion karena ka Barli Asmara seorang designer, tentu beliau sangat mengerti tentang fashion. Namun tak terlintas sedikitpun pertanyaan seperti itu di pikiranku. 

Ketika Om Arbain Rambey menjadi pembicara mengenai fotografer, ternyata bukan hanya menjadi seorang fotografer kompas, melainkan beliau juga pernah menjadi fotografer fashion. Ketika itupun sang MC memberikan peluang untuk yang bertanya, hanya saja pertanyaan dibatasi, sedangkan tadi saja masih banyak yang ingin bertanya. Akupun langsung mengangkat tangan! 

Aku bertanya untuk keduanya, semua pertanyaan menyangkup keseluruhan. Antara fashion & fotografi saling berhubungan satu sama lain, sedangkan saat era globalisasi ini social media sudah sangat berkembang pesat. Tentu tidak dapat dipungkiri, selain instagram, ada juga blog. Fashion blogger terutama. Akupun meminta pendapat untuk ka Barli  "apa tips untuk menjadi fashion blogger yang bukan hanya sekedar hobi saja melainkan mengubah hobi tersebut menjadi sebuah passion? Karena sebuah hobi mungkin bisa bosan, tetapi passion tidak akan bosan". Sedangkan untuk Om Arbain Rambey sendiri "bagaimana cara mengambil foto untuk fashion blogger yang baik?" 

Disitu mereka berdua mengungkapkan pendapatnya. Jawaban keduanya memberikan saya bekal ilmu, sebuah pembelajaran dan memotivasi. Setelah itu dibuka lagi sesi pertanyaan untuk satu orang lagi, namun ternyata tidak ada yang bertanya lagi. Tapi sebenarnya masih ada yang ingin kutanyakan lagi seputar fashion blogger, namun waktunya tidak memungkinkan. 

Kemudian MC mempersilahkan keduanya untuk memilih 3 pertanyaan yang paling bagus. Dan alhamdulillah aku terpilih. Mungkin sepele, tapi menyenangkan bagiku. Karena dari awal setidaknya aku mengikuti acara ini bagaimana caranya agar bisa mendapatkan nilai lebih, bukan hanya sekedar mendengar, tetapi juga dapat berinteraksi. Setelah itu, untuk 3 pertanyaan yang paling bagus dipersilahkan maju kedepan untuk foto bareng Ka Barli Asmara & Om Arbain Rambey. Wiihhhh senangnyaaa :D

Dan kami pun berfoto bersama di depan dan tak lupa juga berjabat tangan. Yap!! Lagi-lagi aku speechless. Setelah aku share foto tersebut di instagram, rupanya Om Arbain Rambey & Ka Barli Asmara menyukai foto itu. "Bagaimana bisa, hanya berawal menulis namanya dari bukuku, dihafal, dan kemudian aku bisa bertemu langsung dengan orangnya? Bagaimana mungkin, aku bertemu dengan designer ternama di Indonesia dan foto bareng?" benakku dalam hati. Mungkin ada beberapa yang menilai ini berlebihan, namun ini semua tergantung bagaimana readers menyikapinya;)

Well, semoga dari pengalaman yang aku dapatkan bisa diambil pelajarannya ya! Yang tidak terpikirkan bisa saja terjadi, yang punya mimpi teruslah bermimpi! Kalau punya mimpi pun jangan nanggung-nanggung! Kejar mimpi tersebut! Raih & gapailah! Suatu saat, mungkin Allah akan memberikan waktu yang tepat untuk kita. Aamiin.. Jangan lupa untuk terus bermimpi, belajar, berusaha, dan terutama berdoa! ;)